Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Yanbu’ul Hikmah

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW selalu menjadi momen yang istimewa bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Tidak terkecuali di Pondok Pesantren Yanbu’ul Hikmah, yang berlokasi di Langkap Barat, Burneh, Bangkalan dan diasuh oleh KH. Abuya Muhammad Anis Djauhari. Bagi keluarga besar pesantren ini, Maulid Nabi bukan sekadar perayaan, melainkan wujud nyata kecintaan kepada Rasulullah SAW sekaligus sarana pendidikan spiritual bagi para santri.

Sejarah dan Tradisi di Yanbu’ul Hikmah

Sejak berdirinya, pesantren ini dikenal selalu menjaga tradisi keagamaan yang kental dengan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah. Maulid Nabi menjadi salah satu acara besar tahunan yang digelar dengan penuh persiapan. Bagi santri, momen ini memiliki makna mendalam karena mengingatkan mereka pada perjuangan Rasulullah SAW dalam menegakkan Islam dengan penuh kesabaran, kasih sayang, dan keteladanan akhlak.

Suasana Persiapan

Beberapa hari sebelum acara, suasana pesantren sudah tampak semarak. Santri putra dan putri bersama-sama mempersiapkan berbagai kebutuhan, mulai dari dekorasi panggung, tata ruang acara, hingga persiapan konsumsi. Bendera, lampu hias, dan kain bernuansa hijau-putih dipasang di halaman pesantren, menciptakan suasana syahdu sekaligus meriah.

Para santri juga berlatih melantunkan sholawat diba’ dan qosidah agar penampilan mereka dalam acara berjalan dengan baik. Wali santri pun ikut berpartisipasi dengan membawa berbagai hidangan yang nantinya disantap bersama setelah acara.

Rangkaian Acara

Acara biasanya diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dilanjutkan dengan pembacaan Maulid Diba’. Lantunan sholawat yang bergema dari para santri membuat suasana haru dan penuh kerinduan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.

Puncak acara diisi dengan tausiyah agama yang disampaikan langsung oleh KH. Abuya Muhammad Anis Djauhari atau para kiai undangan. Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya meneladani akhlak Nabi dalam kehidupan sehari-hari. Bagi santri, pesan ini menjadi pengingat bahwa belajar di pesantren bukan hanya untuk menambah ilmu, tetapi juga untuk memperbaiki akhlak.

Kebersamaan Santri dan Wali Santri

Salah satu ciri khas perayaan Maulid Nabi di PP Yanbu’ul Hikmah adalah adanya keterlibatan semua pihak: pengasuh, dewan guru, santri, dan wali santri. Setelah rangkaian acara selesai, seluruh hadirin menikmati hidangan yang sudah dipersiapkan bersama. Suasana kebersamaan ini menumbuhkan rasa persaudaraan dan mempererat silaturahmi antara pesantren dan masyarakat sekitar.

Makna dan Harapan

Bagi keluarga besar Yanbu’ul Hikmah, peringatan Maulid Nabi adalah momentum untuk mempertegas kecintaan kepada Rasulullah SAW. Santri diajarkan bahwa mencintai Nabi bukan sekadar melantunkan sholawat, tetapi juga meneladani sifatnya dalam kehidupan nyata: kejujuran, amanah, kesabaran, dan kepedulian terhadap sesama.

KH. Abuya Muhammad Anis Djauhari sering menekankan bahwa santri Yanbu’ul Hikmah harus tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berakhlak mulia, sehingga keberadaannya bermanfaat bagi agama, masyarakat, dan bangsa.

Penutup

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Yanbu’ul Hikmah selalu menghadirkan suasana syahdu sekaligus meriah. Dengan lantunan sholawat, tausiyah penuh hikmah, serta kebersamaan antara santri dan masyarakat, acara ini menjadi bukti nyata cinta umat kepada Rasulullah SAW.

Semoga semangat Maulid Nabi di Yanbu’ul Hikmah terus hidup, menumbuhkan generasi santri yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia, serta siap mengabdikan diri demi kemaslahatan umat dan kejayaan Islam.

Artikel Terkait :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Postigan Populer