PENTINGNYA ILMU NAHWU
Ibnu Ajurumi juga membuat syair :
وَالنَّحْوُ أَوْلَى أَوَّلًا أَنْ يُعْلَمَا
إِذِ الْكَلَامُ دُونَهُ لَنْ يُفْهَمَا
“Ilmu nahwu lebih utama dipelajari terlebih dahulu, sebab tanpa nahwu kalam ulama tidak bisa dipahami”
Menurut Imam al-Ghazal dalam kitab Minhajul Muta’allim halaman 55, : Seorang pembelajar hendaknya mendahulukan mempelajari ilmu yang penting-penting, dalam hal ini nahwu dan sharraf dan yang lainnya secara tertib.
Sebab para ulama tidak bisa menyampaikan ilmu-ilmunya kecuali melalui lafadh-lafdh yang tertuang dalam kitab-kitab. Dan lafadh-lafadh tersebut tidak bisa dipahami kecuali terlebih dulu memahami nahwu dan sharraf.
Diceritakan dari Abdullah bin Mubarak, ayahku meninggal dunia dan menyisakan untukku 60 ribu Dirham. Aku gunakan 30 ribunya untuk mempelajari ilmu fiqih, dan 30 ribu sisanya aku gunakan untuk mempelajari ilmu nahwu dan adab, aku gunakan semua itu untuk mempelajari ilmu nahwu sebagaimana aku gunakan untuk mempelajari ilmu fiqih secara sama.
Imam Ghazali juga menukil nadham berikut ini :
النحو زين للفتى # يكرم به حيث أتى
“Ilmu nahwu adalah perhiasan bagi seorang pemuda, dengan nahwu dia akan dimuliyakan dimanapun dia berada.”
فمن لم يعرف النحو # فواجب أن يسكتا
“Dan barang siapa tidak paham ilmu nahwu, maka sewajibnya dia diam saja, jangan ikut berbicara.”
Wallahu A’lam
