Pondok Pesantren Yanbu’ul Hikmah yang diasuh oleh KH. Abuya Muhammad Anis Djauhari kembali mengumumkan hasil belajar santri pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 1446–1447 H. Momen ini menjadi bagian penting dalam dunia pendidikan pesantren sebagai bentuk evaluasi dan penghargaan terhadap kesungguhan santri dalam menuntut ilmu.
Sebagaimana tradisi di Yanbu’ul Hikmah, pengumuman rangking tidak hanya berfungsi sebagai penilaian akademik, tetapi juga sebagai sarana motivasi agar santri terus meningkatkan kualitas belajar, kedisiplinan, serta akhlak.
Tingkatan Kelas
Di PP Yanbu’ul Hikmah, santri terbagi dalam beberapa tingkatan kelas, mulai dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut, yaitu:
- Kelas Isti’dad 1
- Kelas Isti’dad 2
- Kelas Al-Fatih
- Kelas Jurumiyah
- Kelas Alfiyah
Peraih Rangking Semester Ganjil
1. Kelas Isti’dad 1
Tingkat paling dasar yang menjadi pondasi awal pembelajaran santri baru.

- Rangking 1: Achmad Rozali – Langkap Timur
- Rangking 2: Muhammad Riski Hidayah Tulloh – jambu
- Rangking 3: Alya- Kangenan Barat
2. Kelas Isti’dad 2

Tingkat lanjutan bagi santri yang sudah menuntaskan dasar-dasar awal.
- Rangking 1: Siti Nur halisa – Langkap Kangenan
- Rangking 2: Siti Nur Haliza – Langkap Kangenan
- Rangking 3: Ahmad Faiz – Mlajah Bangkalan
3. Kelas Al-Fatih

Santri mulai mengasah kemampuan memahami dasar-dasar ilmu alat.
- Rangking 1: Karmila Febriana – PP. Yanbu’ul Hikmah
- Rangking 2: Destriara ihsani – Langkap Tebbanah
- Rangking 3: jamaluddin Akbar – jambu
4. Kelas Jurumiyah

Santri semakin mendalami gramatika bahasa Arab sebagai kunci memahami kitab.
- Rangking 1: Khoirul Anam – kangenan Temor
- Rangking 2: Minyatul Hanasanah – Langkap Tebbanah
- Rangking 3: Abd. Fathir Rohman – Kangenan Temor
5. Kelas Alfiyah

Tingkat tertinggi, di mana santri dituntut mampu memahami kitab kuning dengan lebih mandiri.
- Rangking 1: Herlina Agustina – PP . Yanbu’ul Hikmah
- Rangking 2: Achmad Syaiful Jamil – langkap Du’ur
- Rangking 3: Siti Zuhriyah -, Sobih Sapen
Pesan Pengasuh
Dalam sambutannya, KH. Abuya Muhammad Anis Djauhari menegaskan bahwa rangking bukanlah tujuan utama, melainkan sarana untuk mengukur kesungguhan santri dalam belajar. Yang lebih penting adalah menjadikan ilmu tersebut bermanfaat, berbuah akhlak mulia, serta diamalkan untuk kepentingan agama dan masyarakat.
Penutup
Pengumuman rangking Semester Ganjil 1446–1447 H di PP Yanbu’ul Hikmah menjadi pengingat bagi santri untuk terus bersemangat menuntut ilmu. Bagi yang berhasil meraih peringkat atas diharapkan tetap rendah hati, dan bagi yang belum berkesempatan masuk tiga besar jangan berkecil hati, sebab setiap usaha yang sungguh-sungguh akan selalu bernilai di hadapan Allah SWT.

