Sejarah Pondok Pesantren Yanbu’ul Hikmah

Dari Gubuk Kecil Menjadi Pesantren Besar
Awal Mula: Gubuk Kecil Penuh Barokah
Pondok Pesantren Yanbu’ul Hikmah berdiri di Dusun Langkap Barat, Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Sejarahnya dimulai dari sebuah gubuk kecil yang dibangun dengan penuh keikhlasan oleh KH. Abuya Muhammad Anis Djauhari.
Gubuk ini dijadikan tempat anak-anak sekitar belajar membaca Al-Qur’an, mengenal dasar-dasar tauhid, fiqh, serta akhlak. Walau sederhana, suasananya penuh keberkahan, sehingga menarik perhatian masyarakat yang ingin menitipkan anaknya untuk belajar agama.
Perkembangan dalam Timeline
-
Tahun 2010
KH. Abuya Muhammad Anis Djauhari memulai pengajian di sebuah gubuk sederhana. Kegiatan utamanya adalah mengaji Al-Qur’an, pengajian dasar fiqh, tauhid, dan akhlak bagi anak-anak desa. -
Tahun 2012
Jumlah santri semakin bertambah. Gubuk kecil mulai diperluas menjadi bangunan sederhana dengan dinding kayu. Masyarakat sekitar turut bergotong royong membangun. Pada fase ini lahir TPQ Yanbu’ul Hikmah sebagai lembaga non-formal pertama. -
Tahun 2014
Untuk melanjutkan pembinaan santri, didirikan Madrasah Diniyah Isti’dadiyah. Programnya difokuskan pada pengajian kitab kuning tingkat dasar. -
Tahun 2016
-
Yayasan Yanbu’ul Hikmah resmi mendapat pengesahan Kemenkumham RI melalui SK Nomor AHU-0007262.AH.01.04 Tahun 2016.
-
Madrasah Diniyah berkembang menjadi Madin Wustha, yang mempelajari kitab-kitab menengah.
-
Fasilitas asrama mulai dibangun agar santri dari luar daerah bisa menetap di pesantren.
-
-
Tahun 2018
Pendidikan non-formal semakin lengkap dengan hadirnya Madin Ulya, jenjang lanjutan bagi santri senior yang mendalami kitab-kitab besar seperti Alfiyah, Fathul Mu’in, dan kitab tasawuf. -
Tahun 2020
Demi memenuhi kebutuhan pendidikan umum, Yayasan membuka jalur pendidikan formal.-
Proses perizinan sekolah diajukan ke Kemdikbud.
-
Bangunan sekolah mulai dipersiapkan berdampingan dengan fasilitas pesantren.
-
-
Tahun 2021
SMP Yanbu’ul Hikmah resmi berdiri dengan NPSN 70011369, tercatat di Dapodik Nasional. Ini menjadi tonggak baru integrasi antara pendidikan formal dan pesantren. -
Tahun 2022–2023
Perencanaan dan pengembangan SMA Yanbu’ul Hikmah mulai dirintis. SMA ini diharapkan menjadi wadah lanjutan pendidikan formal santri setelah lulus dari SMP. -
Tahun 2024 hingga kini
Pondok Pesantren Yanbu’ul Hikmah telah berkembang pesat dengan:-
TPQ, Madin Ula, Madin Wustha, dan Madin Ulya.
-
SMP dan SMA Yanbu’ul Hikmah.
-
Program Tahfidzul Qur’an, kajian kitab kuning, kursus bahasa Arab-Inggris, dan ekstrakurikuler seperti hadrah, pramuka, seni kaligrafi, serta kewirausahaan.
-
Kesimpulan
Sejarah Pondok Pesantren Yanbu’ul Hikmah membuktikan bahwa dari sebuah gubuk kecil yang dibangun dengan niat ikhlas, kini berdiri kokoh sebuah pesantren besar yang menaungi pendidikan non-formal (TPQ, Madin Ula, Wustha, Ulya) dan formal (SMP dan SMA). Semua perkembangan ini lahir berkat perjuangan, doa, dan pengabdian KH. Abuya Muhammad Anis Djauhari, serta dukungan masyarakat yang tulus.

